Rangkuman Praktikum Jaringan Komputer

 


Halo semua! Nama saya Donni Adeleo Ardana (NIM: 231080200055), mahasiswa semester 4 dari Program Studi Informatika di bawah naungan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Blog ini saya susun sebagai media dokumentasi pribadi dari kegiatan Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer. Selain sebagai bahan belajar saya sendiri, saya berharap blog ini juga dapat dimanfaatkan oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya sebagai sumber referensi tambahan dalam mempelajari topik-topik jaringan komputer secara praktis maupun teoritis.

Jika kamu ingin mengenal lebih jauh tentang Fakultas Saintek, silakan kunjungi laman resmi FST. Dan untuk mengenal lebih dalam tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo secara keseluruhan, kamu bisa mengakses situs resminya yang tersedia secara online.

POKOK BAHASAN 1 Dasar Jaringan dan Pengantar RouterOS

Topologi Jaringan

Topologi jaringan menggambarkan bentuk fisik maupun logika dari susunan jaringan komputer. Beberapa jenis topologi yang umum digunakan meliputi Bus, Ring, dan Star. Masing-masing topologi memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri:

  • Topologi Bus: menggunakan satu jalur utama sebagai media transmisi.

  • Topologi Ring: perangkat saling terhubung membentuk lingkaran tertutup.

  • Topologi Star: semua perangkat terhubung ke satu pusat (biasanya HUB atau switch).

Dalam praktiknya, pemilihan topologi harus disesuaikan dengan kebutuhan jaringan, efisiensi, serta biaya implementasi. Selain memahami bentuk topologi, mahasiswa juga diajak untuk merancang dan mendesain jaringan yang sesuai.

Network Interface Card (NIC)

NIC merupakan kartu jaringan yang menjadi penghubung antara perangkat komputer dengan jaringan. Setiap NIC memiliki alamat fisik (MAC Address) yang unik. Identitas ini digunakan untuk mengatur komunikasi antar perangkat dalam satu jaringan.

Kabel Jaringan

Terdapat beberapa jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan:

  • Kabel Twisted Pair

    • UTP (Unshielded Twisted Pair): umum digunakan untuk jaringan lokal.

    • STP (Shielded Twisted Pair): memiliki pelindung tambahan untuk mengurangi gangguan sinyal.

  • Kabel Coaxial (BNC)
    Biasanya digunakan pada topologi bus dengan kecepatan transfer maksimal hingga 10 Mbps.

HUB

HUB berfungsi sebagai konsentrator atau pusat penghubung dalam topologi star. Ia juga berperan sebagai multi-port repeater namun tidak memiliki kemampuan mengatur lalu lintas data, sehingga dapat menyebabkan collision atau tabrakan data saat trafik tinggi.

Router

Router adalah perangkat jaringan yang bertugas meneruskan data antar jaringan berbeda. Terdapat dua jenis router:

  • Dedicated Router: perangkat khusus buatan pabrik.

  • PC Router: komputer biasa yang difungsikan sebagai router dengan syarat memiliki lebih dari satu NIC.

Repeater

Repeater digunakan untuk memperkuat sinyal agar data tetap bisa dikirimkan ke lokasi yang jauh. Biasanya digunakan pada LAN antar gedung atau ruangan yang berjauhan.

Mikrotik

Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi berbasis Linux yang dapat mengubah komputer biasa menjadi router yang handal. Produk ini dikembangkan oleh MikroTikls di Riga, Latvia.
Mikrotik dapat digunakan sebagai perangkat lunak maupun perangkat keras (board khusus). Fitur-fiturnya meliputi:

  • Firewall dan NAT

  • Routing

  • DHCP & DNS Server

  • Hotspot

  • VPN, dan lainnya

Winbox

Winbox adalah aplikasi berbasis Windows yang digunakan untuk mengkonfigurasi router Mikrotik secara grafis. Aplikasi ini dapat diunduh melalui link resmi Mikrotik.

POKOK BAHASAN 2  Hotspot, DHCP, dan Queue

Hotspot

Hotspot merupakan metode untuk memberikan otorisasi akses pengguna ke jaringan. Pengguna bisa login melalui browser tanpa perlu menginstal software tambahan.
Hotspot juga dilengkapi sistem akuntansi untuk mencatat waktu penggunaan dan besar trafik pengguna.

Fitur penting lainnya termasuk:

  • Walled Garden (akses terbatas sebelum login)

  • Integrasi dengan server RADIUS

  • Pembatasan bandwidth per pengguna

DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) memudahkan distribusi alamat IP secara otomatis. Mikrotik mendukung peran sebagai DHCP server dan client sesuai standar RFC 2131.

Queue

Queue (antrean) digunakan untuk mengatur dan membatasi kecepatan lalu lintas jaringan.
Fitur queue memungkinkan:

  • Pembatasan bandwidth berdasarkan IP atau protokol

  • Pengaturan prioritas paket

  • Penyesuaian berdasarkan waktu

  • Pembagian beban trafik

Queue Mikrotik berbasis HTB (Hierarchical Token Bucket) dan dapat diterapkan secara global atau spesifik antarmuka.

POKOK BAHASAN 3 Firewall, NAT, dan Mangle

Firewall

Firewall berfungsi untuk melindungi jaringan dari akses tidak sah dengan menyaring lalu lintas berdasarkan aturan tertentu. Firewall bertindak sebagai pelindung antara jaringan internal dan eksternal.

Filter

Filter adalah bagian dari firewall yang menyaring paket data masuk dan keluar berdasarkan kriteria tertentu. Fungsinya untuk mencegah akses berbahaya dari luar jaringan.

NAT (Network Address Translation)

NAT memungkinkan komputer di jaringan lokal menggunakan satu alamat IP publik. Ada dua jenis utama:

  • Source NAT (srcnat): mengganti alamat IP sumber.

  • Destination NAT (dstnat): mengganti alamat tujuan untuk akses dari luar ke dalam.

Mangle

Mangle berfungsi sebagai penanda paket untuk diproses lebih lanjut, misalnya dalam routing atau antrean. Mangle juga dapat memodifikasi header IP seperti DSCP atau TTL.

POKOK BAHASAN 4 Bridge dan Routing

Bridge

Bridge memungkinkan dua atau lebih jaringan Ethernet digabungkan seolah-olah satu jaringan yang sama. Fitur STP dan RSTP digunakan untuk mencegah loop jaringan.

Routing

Routing adalah proses menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data ke tujuan. Mikrotik menggunakan Routing Information Base (RIB) untuk menyimpan dan mengelola informasi routing, termasuk static routing, policy routing, dan pengaturan table routing.

POKOK BAHASAN 5 Tunnel, VPN, dan Proxy

PPTP

Point to Point Tunneling Protocol memungkinkan koneksi VPN terenkripsi menggunakan protokol GRE dan TCP port 1723. Mendukung otentikasi RADIUS dan enkripsi RC4 40/128-bit.

L2TP

Layer 2 Tunneling Protocol bekerja seperti PPTP namun mendukung koneksi melalui UDP port 1701. Bisa digunakan dengan atau tanpa IPsec.

Web Proxy

Mikrotik mendukung HTTP proxy yang dapat bekerja dalam mode transparan atau reguler. Fitur caching mempercepat akses internet dengan menyimpan salinan data web.

POKOK BAHASAN 6  Komunikasi Antar-Router dan Koneksi ke ISP

Pengaturan IP Address

Setiap router harus diberi IP address sesuai segmen jaringan. Antarmuka yang terhubung ke jaringan lokal dan antarmuka antar-router perlu disesuaikan.

Koneksi ke ISP

Router utama dihubungkan ke ISP melalui port WAN dengan IP publik. Setting default gateway dan DNS diperlukan agar koneksi internet dapat berjalan.

Routing Antar Router

Untuk menghubungkan dua router (misalnya RB-01 dan RB-02), konfigurasi static route diperlukan. Bila tidak ada koneksi langsung, dapat digunakan VPN atau tunneling (seperti EoIP, IPIP).

Pengujian Koneksi

Setelah konfigurasi selesai, lakukan pengujian menggunakan perintah ping dari PC ke router, antar PC, dan ke alamat IP publik seperti 8.8.8.8 untuk memastikan koneksi aktif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN HASIL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI SEMESTER 3

RANGKUMAN HASIL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERBASIS WEB